FPK3 : Gerakan Akar Rumput Melawan Virus Corona
Pandemi virus corona atau Covid-19 yang saat ini telah menyebar di 210 Negara termasuk Indonesia1, pandemi ini tidak hanya menyebabkan krisis dan mengancam kesehatan masyarakat saja, namun juga secara langsung berdampak pada sektor ekonomi, sosial, politik, keamanan dan lainnya. Kebijakan terkait physical distancing atau karantina kesehatan di Indonesia tidak menjadi jaminan bagi pemutusan penyebaran Covid-19 bagi seluruh para pekerja karena masih banyak pekerja yang harus terpaksa berangkat bekerja. Sebagai salah satu penopang dasar ketahanan Negara, buruh di sektor pelayanan kesehatan, obat obatan, industri makanan, transportasi dan berbagai industri vital lainnya di masa krisis ini sulit untuk atau tidak dapat diliburkan. Namun di sisi lain, hal ini menunjukan bagaimana sebenarnya sebuah roda negara digerakan. Roda ekonomi tidak dapat di gerakan hanya dengan Work From Home.
Pada saat krisis seperti ini, setidaknya ada tiga hal yang menjadi fokus penting apa yang harus dilakukan para buruh dan serikat buruh atau serikat pekerja. Yang pertama, berbagi informasi yang baik dan benar mengenai Covid-19, yang kedua adalah melakukan komunikasi atau konsolidasi bersama sesama anggota serikat pekerja mengenai dampak Covid-19. Dan yang ketiga adalah melakukan advokasi kebijakan atau pendampingan anggota untuk menerapkan standar kesehatan dan keselamatan para pekerja dari peneybaran Covid-19. Standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tentunya harus ditingkatkan dan diimplementasikan bukan hanya untuk melindungi para buruh dan pekerja di tempat kerja, tapi juga harus turut diimplementasikan di perjalanan berangkat menuju tempat kerja hingga pulang ke rumah. “Berangkat sehat, pulang selamat”.
Namun penyebaran Covid-19 bukan hanya terjadi di tempat Kerja namun juga bisa dimana saja selama terjadi kontak dengan yang membawa virus ini. Tempat tinggal pekerja adalah salah satu lokasi yang paling rentan dalam penyebaran Covid-19. Salah satu organisasi kolektif rakyat yaitu Forum Pejuang Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau FPK3 yang sering menyuarakan isu K3 turut hadir di tengah masyarakat dengan kegiatan solidaritas untuk membantu memutus mata rantai Penyebaran Covid-19.
FPK3 atau Forum Pejuang K3 Organisasi yang terdiri dari para aktivis dan penyintas Kecelakaan Kerja dan Penyakit akibat Kerja sedang bekerjasama Local Initiative for OSH Network (LION) Indonesia dan juga bersama warga untuk melakukan penyemprotan disinfectan di kawasan permukiman anggota Forum. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan secara rutin setidaknya di 7 tempat permukiman buruh yaitu Perumahan Pesona Ciantra, Kp Cijingga, Perumahan Wahana, Perumahan Firdaus Cibarusah, Perumahan Grand Lemah Abang, Kampung Palem – Sukasari dan Kec. Bojong Mangu semuanya berada di wilayah administrasi Kota-Kabupaten Bekasi dan Karawang yang menjadi salah satu daerah Zona Merah penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Menurut Nurfangi sebagai salah satu koordinator FPK3, bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh insting, dan panggilan hati dari para anggota FPK3. “Dalam keadaan dramatis seperti ini, selain di tempat kerja, harus ada yang kita lakukan untuk membantu, besar atau kecil, apapun itu,” ujarnya di sela kegiatan penyemprotan disinfectan di Perumahan Pesona Ciantra, Cikarang (11/04/2020). Selain penyemprotan disinfectant, FPK3 juga membagikan masker kain dan hand sanitizer secara gratis kepada masyarakat khususnya para pekerja yang harus terpaksa keluar rumah untuk bekerja, memasang tempat cuci tangan portable di tempat strategis dan memasang banner dan poster informasi mengenai Covid-19.
“Kegiatan ini tentunya masih bagian awal, akan selalu kami evaluasi bersama kawan-kawan, apa yang paling efektif untuk bisa membantu, kami juga melakukan fundrising dengan berjualan Tshirt, mungkin kedepannya kita juga melakukan hal lainnya seperti pendistribusian sembako bagi yang terdampak krisis ini, kepada yang paling membutuhkan, apapun itu kita harus terus bergerak” lanjut Nurfangi.
“Beberapa anggota Forum adalah pengurus aktif dari serikat pekerja dan mereka sudah melakukan banyak upaya di tempat kerja mereka dengan perundingan bersama pemilik perusahaan, agar setidaknya K3 di tingkatkan agar pekerja terlindungi dari corona, kami percaya kepada serikat pekerja, karena itulah tugasnya serikat pekerja. Meskipun kami sadar, tantangannya saat ini sangat besar bagi tugas serikat, karena banyak perusahaan yang seperti memanfaatkan virus corona untuk melakuka PHK Sepihak atau tidak membayar upah secara penuh” ujar Maman Budiyawan atau akrab di panggil Aboey salah satu anggota FPK3.
FPK3 juga mengkritisi beberapa kinerja pemerintah, Semenjak Pandemi Covid-19 dimulai, FPK3 memperhatikan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat, daerah, bahkan sampai ke tingkatan Desa/Lurah sangat minim, kurangnya peran dan keterlibatan pemerintah daerah dan akar rumput merupakan kelemahan yang mengakibatkan lambatnya pencegahan dini, pendeteksian korban, dan diperparah dengan alur kebijakan yang sentralitistik dan birokratis, kegagalan komunikasi publik dan kurangnya transparansi adalah juga bagian dari kelemahan mendasar dari respon pemerintah atas pandemi ini. “masyarakat, kaum buruh inilah garda terdepan perang melawan corona, kami harus memiliki informasi yang benar tentang Corona, biar kami bisa menjaga diri dan keluarga kami, dan disiplin karena kesadaran diri, bukan karena ancaman pidana dari pemerintah” ujar Sakhroni sebagai Koordinator FPK3
Pernyataan-pernyataan yang simpang siur dari para pejabat pemerintahan pada awal dan saat penanganan pandemi menciptakan kesan ketidak-seriusan, miskin empati dan sense of crisis, yang justru dianggap kontra-produktif bagi upaya penghentian penyebaran virus. Aboey juga menyatakan “Saat ini berkembang informasi yang simpang siur atau hoaks mengenai Covid-19, informasi yang benar termasuk transparansi data korban dan penyebarannya seharusnya disampaikan kepada masyarakat, agar masyarakat tidak menjadi takut dan resah, tapi menjadi lebih waspada,hal seperti ini dilakukan agar kita masyarakat tidak menjadi takut berlebihan namun juga tidak menyepelekan virus ini”
Sosialisasi yang di lakukan oleh FPK3 tidak hanya sebatas pentingnya hidup sehat dan bersih, menjaga jarak, dan perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi mereka yang tidak bisa bekerja di rumah. namun ada hal lain yang lebih penting yaitu berbagi solidaritas. FPK3 memiliki harapan bahwa sekecil apapun bentuk solidaritas yang dilakukan, namun jika semakin banyak orang atau organisasi yang melakukan hal yang sama pada akhirnya dapat dapat membantu untuk menghadapi krisis ini agar segera berakhir. “Pada saat krisis seperti inilah pentingnya menjadi bagian organisasi kolektif, Serikat buruh, Forum Aktivis, atau apapun itu, Seorang kawan harus saling menjaga kawannya. Menyebarkan solidaritas, bukan Penyakit” ujar Aboey.
1 https://www.worldometers.info/coronavirus/ di akses pada 17 April 2020
Penulis : Rian Irawan
Editor : Ajat Sudrajat