Konsolidasi Serikat Buruh Jawa Tengah

KONSOLIDASI SERIKAT BURUH JAWA TENGAH

Batang, 06 Maret 2021

Pertemuan di hadiri oleh

  • Bung Ramidi, Sekretaris Umum DPP SPN (Serikat Pekerja Nasional)
  • Ketua Omah Tani Kabupaten Batang Pak Handoko Wibowo,
  • Ketua DPD Jateng Pak Alfian
  • Ketua DPC Pekalongan Bung Delifa Arfianto

Dalam pertemuan juga di hadiri oleh organisasi kemasyarakatan lainnya,

  • Organisasi kerakyatan FKPM, GEMAPSI, Kampung Hijrah, Ketua KUA Bandar, Direktur PDAM Batang, P2BS, YSD SRN , ABPEPSI,
  • Buruh pabrik JPC dan Mahasiswa

Dalam acara tersebut di buka oleh Mas Bram selaku dewan pengawas dari kampung hijrah Kab Batang, bahwa dalam forum tersebut di sampaikan bahwa forum tersebut membahas tentang bagaimana Industri masuk kabupaten Batang dan apa yang bisa di siapkan oleh kawan kawan gerakan social di sekitar daerah tersebut.

Selanjutanya Mas Handoko Wibowo menyampaikan bahwa untuk menyikapi industri yang akan berdiri di Batang dan kawasan industri yang sudah terbangun, kita harus mempersiapkan bagaimana bersaing dengan buruh dari Luar negeri, caranya adalah kita harus membuat serikat yang tidak kena Virus negatif, dan akan membuat pelatihan Buruh berkarakter untuk membangun mental pekerja yang kompeten kemudian di salurkan ke perusahaan. dan Mas Handoko juga sudah menghubungi pihak Mentri BUMN untuk membantu menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan perusahaan di Batang.

Dari kampung hijrah dan MUI Batang yang di wakili oleh H. Agus Setiono menyampaikan bahwa dalam menghadapi globalisasi ini, kita harus sama sama memberi masukan untuk kebaikan generasi muda jangan sampai masuknya industri ke merusak budaya dan kearifan local di batang seperti di kota kota industri yang lain.

Kemudian Bung Sam dari Local initiative FOR OSH Indonesia menyampaikan bahwa industry yang ada dan masuk ke wilayah Batang Jateng ini tidak bisa di cegah demi kemajuan zaman, tetapi bagaimana kita menyikapinya dengan bijak dan berpegang pada aspek aspek Budaya, Aspek social dan aspek Agama, jangan para pemodal di biarkan liar untuk mengexploitasi masyarakat pribumi Batang, untuk itu dari dini kita semua harus paham dan tahu dari manfaat adanya perusaaan masuk batang.

Industri ada manfaat bagi masyarakat sini paling 20 %, yang 80 % adalah masalah yang akan banyak merugikan warga sini. Contohnya bagaimana budaya kita di rusak karena anak anak muda tidak mau lagi menggarap sawah tetapi mereka lebih senang bekerja di pabrik, yang kedua akan menimbulkan limbah atau kotoran yang mengakibatkan tanah petani menjadi kurang subur, kemudian setiap ada pabrik pasti akan berdampak kecelakaan kerja dan juga Penyakit akibat kerja, jangan sampai buruh yang sudah kehilangan organ tubuhnya kemudian di PHK, tentu ini sebuah ke-Dzaliman yang harus diadvokasi.

Kebetulan saya bekerja di lembaga K-3 membantu buruh bagaimana mendapatkan keadilan tentang Kesehatan dan keselamatan kerja. Yang saat ini berkantor di Bandung, intinya saya siap membantu program Omah TAni Batang membuat sekolah calon buruh yang berkarakter dan bermental sesuai dengan budaya dan kearifan local di Batang. Saya juga akan membagi sebuah buku tentang perjalanan dari 8 orang yang sudah menjadi korban keganasan mesin industri, kecelakaan kerja dan Penyakit akibat Kerja. Tanda kutipnya di situ adalah bagaimana kita mengenali bahaya Asbes, mungkin kalau di sini ada MUI bisa berfatwa bahwa asbes itu haram di pakai karena begitu bahayanya bagi manusia jika ke hirup. Akan menyebabkan fibrosis dan kanker paru yang sampai hari ini belum di temukan obatnya. Pokoknya kita harus sama sama saling membantu dan terus berjuang, di sini luar biasa ada kelompok tani yang beranggotakan 10 ribu lebih di kabupaten batang, ada kampong hijrah yang selalu membuat pendidikan dan pendiskusian rutin demi pemberdayaan masyarakat. Juga terjalinnya kerja sama yang baik antara Tokoh masyarakat, MUI dan aparatur pemerintah, ini wadah yang luar biasa yang menjadikan tak mungkin menjadi Mungkin,

Perwakilan dari DPP SPN, Bung Ramidi menyampaikan akan belajar bersama omah tani dan akan mengembangkan SPN khusus di wilayah batang.

Konsolidasi Serikat Buruh di Jawa Tengah sekaligus Launching Buku “Kita Bangkit – Memoar Penyintas Buruknya Kondisi Tempat Kerja”.