Sosialisasi Peduli Bahaya Asbes bagi Relawan Kemanusiaan
Pada tanggal 19 November 2022, LION Indonesia berkesempatan untuk berpartisipasi dalam acara Silaturahmi dan Wawasan Kebangsaan Potensi SAR (Search and Rescue) yang dihadiri oleh berbagai organisasi relawan kemanusiaan dan pegiat lingkungan se-Bandung Raya. Bertempat di Taman Pramuka Bandung, LION Indonesia berkesempatan untuk bersilaturahmi dan berbagi informasi terkait kepedulian atas bahaya asbes dilokasi bencana.
Lingkungan kerja para pekerja bantuan kemanusiaan khususnya di lokasi bencana alam, menempatkan mereka dalam dalam resiko dan bahaya, baik secara fisik maupun mental. Mereka bekerja dalam kondisi politik, ekonomi dan sosial yang sulit untuk diprediksi, darurat dan penuh keterbatasan. Selain keselamatan, isu resiko kesehatan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi para pekerja humanitarian. Salah satunya adalah resiko paparan asbes. Produk mengandung asbes yang rusak karena bencana alam berpotensi besar melepaskan partikel asbes ke udara dan terhirup oleh mereka yang berada disekitarnya.
Jika seseorang menghirup serat asbes, hal ini dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit serius, termasuk asbestosis, mesothelioma, dan kanker paru-paru. Paparan asbes juga dapat meningkatkan risiko kanker sistem pencernaan, termasuk kanker usus besar.
Produk mengandung asbes yang rusak sebagai limbah beracun dan berbahaya dapat tercampur dengan limbah yang lain. Resiko tinggi paparan asbes di lokasi bencana alam tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat terdampak, namun juga para pekerja seperti tim SAR saat proses pencarian korban, hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Meskipun dampak paparan asbes ini berbahaya, namun sesungguhnya penyakit akibat asbes ini sesungguhnya dapat dicegah. Para pekerja humanitarian seperti potensi SAR penting memahami risiko yang terkait dengan akibat dari bencana alam. Pekerjaan para Humnitarian dilokasi bencana alam tentu saja sangat penting dan mulia. Sehingga mereka tidak hanya harus dilindungi perlengkapan atau sumber daya yang memadai namun juga dengan pengetahuan terkait standar protokol keselamatan dan kesehatan kerja yang optimal.
Salam Tangguh! Salam Kemanusiaan!