
Gyeongju, Korea Selatan – Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, sorotan tajam diarahkan pada isu-isu Hak Asasi Manusia, keselamatan, kesehatan, dan keadilan lingkungan. The Asian Network for the Rights of Occupational and Environmental Victims (ANROEV) termasuk LION Indonesia sebagai salah satu anggotanya, mendukung inisiatif yang dipimpin oleh Pusat Kesehatan Lingkungan Warga Asia (Eco-Health), yang bertekad mendorong APEC dari sekadar forum ekonomi menjadi panggung sejati untuk keadilan lingkungan dan perlindungan hak asasi manusia di seluruh kawasan. Serial kampanye yang dilakukan oleh Eco-Health, Asian Ban Asbestos Network (ABAN), BANKO, bersama dengan kelompok korban lainnya ini dilaksanakan semenjak 14 Oktober 2025 hingga menjelang pelaksanaan KTT APEC di 1 November 2025.
K3 Adalah Isu Lintas Batas: Mengurai Dampak Industrialisasi Tanpa Kendali
Kegiatan kampanye Eco-Health dan jaringan sekutunya yang membentang dari Seoul hingga Gyeongju—secara tegas menuntut penghentian pembuangan limbah nuklir Fukushima Jepang, pelarangan asbes secara total, penguatan akuntabilitas perusahaan untuk mencegah pelanggaran K3 dan lingkungan dan Pembentukan pemantauan keselamatan nuklir yang transparan.

yang diadakan di Gwanghwamun Square, Seoul, pukul 11.00, Selasa, 21 Oktober 2025. Sumber: Eco-Health.org
Bagi ANROEV yang berdiri di garis depan perjuangan para korban kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan, isu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak bisa lagi dipisahkan dari isu lingkungan. Mereka adalah dua sisi dari mata uang yang sama.
Ancaman kontaminasi nuklir yang berkelanjutan, penggunaan asbes yang merajalela, dan kelalaian perusahaan yang berulang bukanlah sekadar masalah lingkungan; ini adalah dampak kemanusiaan langsung dari ekspansi industri dan perdagangan yang tak terkendali
Pertumbuhan ekonomi tanpa keselamatan, keadilan, dan keberlanjutan adalah hampa. Kita tidak boleh lagi menoleransi standar ganda yang memungkinkan perusahaan transnasional mengeksploitasi undang-undang lingkungan dan ketenagakerjaan yang lebih lemah di kawasan ini.
Suara Korban di Tengah Megah APEC
Dukungan ANROEV dan LION Indonesia bersama sekutu lainnya menggarisbawahi konsensus regional: kemajuan sejati tidak dapat terwujud jika kesehatan masyarakat dan pekerja dikorbankan demi keuntungan ekonomi.
Sebagai kawasan ekonomi paling dinamis di dunia, Asia-Pasifik menghadapi tantangan kompleks dan lintas batas. Kasus-kasus paparan bahan kimia berbahaya, penyakit terkait pekerjaan, dan bencana industri menunjukkan bahwa batas-batas negara tidak mampu menahan dampak dari kebijakan yang mengutamakan keuntungan di atas nyawa.
ANROEV menekankan bahwa para pemimpin APEC harus melampaui retorika keberlanjutan. Yang dibutuhkan adalah mekanisme demokrasi lingkungan yang dilembagakan, di mana suara masyarakat, pekerja, dan khususnya para korban, didengar dan dilindungi secara hukum.
Akuntabilitas: Akhiri Impunitas Korporasi Demi K3 yang Sejati
Isu inti yang didorong oleh ANROEV dalam mendukung aksi kapanye Eco-Health adalah tuntutan untuk mengakhiri impunitas korporasi. Di Asia-Pasifik, pola pelanggaran K3 dan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan transnasional seringkali berlanjut tanpa sanksi yang berarti, khususnya ketika mereka beroperasi di yurisdiksi dengan regulasi ketenagakerjaan atau lingkungan yang lemah.
Keadilan tidak akan tercapai selama keuntungan perusahaan dihargai lebih tinggi daripada nyawa pekerja. Perusahaan harus bertanggung jawab penuh atas seluruh rantai pasok dan operasi mereka, di mana pun mereka berada.
ANROEV dan sekutunya menuntut agar para pemimpin APEC segera melembagakan mekanisme yang mengikat secara regional untuk menjamin Tanggung Jawab Hukum Perusahaan (Corporate Legal Accountability). Ini berarti:
- Penerapan Due Diligence Wajib: Perusahaan harus diwajibkan melakukan uji tuntas hak asasi manusia dan lingkungan yang komprehensif, tidak hanya di negara asal, tetapi juga di seluruh operasi global mereka.
- Akses Korban ke Keadilan: Korban kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan harus memiliki akses yang mudah, cepat, dan adil untuk menuntut ganti rugi dan pertanggungjawaban di negara asal perusahaan induk.
- Standar Global yang Seragam: APEC harus mendorong penghapusan praktik “race to the bottom”, di mana negara-negara bersaing dengan melonggarkan standar K3 dan lingkungan untuk menarik investasi.
Dalam mendukung penuh kampanye Eco-Health, ANROEV dan termasuk LION Indonesia menegaskan kembali bahwa jalan menuju Asia-Pasifik yang adil dan berkelanjutan harus dimulai dengan kerja sama yang berpusat pada masyarakat. Ini adalah seruan untuk memprioritaskan nyawa dan martabat di atas laju ekspansi ekonomi yang tak terkendali.






