Pernyataan Sikap: Serangan Terhadap Suara Protes Rakyat Adalah Penistaan Konstitusi

·

·

,

Bandung, 29 Agustus 2025.

Gelombang protes yang disampaikan oleh berbagai kalangan terhadap prilaku berpemerintahan terus membesar. Barisan pelajar, mahasiswa, buruh pabrik, pengendara transportasi online, kelompok penyelamat lingkungan, ibu rumah tangga, dan berbagai kelompok lainnya kembali menyesaki jalan-jalan utama ibu kota Jakarta. Semua kelompok ini kini sudah mencapai titik muak luar biasa menyaksikan tingkah polah pemerintahan yang semakin arogan dan tidak lagi sensitif terhadap situasi sosial ekonomi rakyat.

Publik memprotes kenaikan biaya kesenangan ekonomi untuk para anggota DPR disaat upah buruh dan pengemudi online terus terhimpit. Publik juga memprotes kenaikan berbagai pungutan dan pajak oleh pemerintah yang terus menggerus nilai hasil kerja masyarakat. Publik juga memprotes penghinaan yang dilakukan secara masif oleh pejabat publik baik di DPR maupun Pemerintahan yang dengan arogan berdansa-dansa disaat keringat pekerja semakin kecil nilainya. Publik juga memprotes bagi-bagi kue jabatan disaat hukuman bagi koruptor terus di diskon dan UU Perampasan Aset terus ditunda pembahasannya. Publik juga memprotes para pendengung yang dipakai kekuasaan untuk terus mengaburkan situasi himpitan dan penindasan yang dirasakan.

Tanggal 28 Agustus 2025 menjelang malam protes yang disampaikan publik semakin menguat. Penggunaan alat paksa kekerasan menjadi satu-satunya jalan yang dipikirkan oleh aparatur kekerasan negara. Tembakan gas air mata sudah tidak terhitung jumlahnya bahkan dilakukan di ruang tertutup stasiun kereta api yang semestinya tidak boleh dilakukan. Kepanikan dan putus asa begitu terasa dalam penanganan protes oleh aparat kepolisian. Sebuah kendaraan taktis milik Kepolisian RI menabrak seorang pekerja transportasi daring yang tidak bersalah hingga korban meregang nyawa.

Alih-alih mengambil langkah serius memperbaiki situasi yang menjadi sumber protes warga, pemerintah bersama DPR malah terkesan menutup telinga dan mengabaikan suara suci rakyatnya. Rakyat sebagai pemilik kedaulatan negara yang dijamin dengan hak kebebasan menyatakan pendapat dan pikiran ternyata harus berhadapan dengan pedihnya gas airmata, dan bengisnya kendaraan taktis yang bukan hanya membubarkan barisan tapi telah membunuh seorang warga yang berjuang demi hidup keluarganya. Serangan dengan alat paksa kekerasan oleh aparat kepolisian terhadap suara protes warga adalah kesengajaan menistakan konstitusi, menaruh tertib bernegara dalam titik nadir.

Menyikapi situasi yang terus bereskalasi dimana semakin banyak titik-titik protes warga menyasar lokasi-lokasi aparat Kepolisian dan Pemerintahan, LION Indonesia dengan ini menyatakan sikap sebagai berikut:

  • Presiden Prabowo Subianto sebagai panglima tertinggi harus segera memerintahankan Aparat kepolisian menghentikan penggunaan alat paksa kekerasan untuk membungkam suara protes warga
  • Aparat hukum harus segera usut tuntas secara terbuka, transparan, dan berkeadilan segala tindakan; Pembunuhan, Penyiksaan, dan berbagai bentuk Kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian terhadap demonstran. Libatkan lembaga-lembaga publik non pemerintahan dalam proses pengusutan.
  • Tarik mundur semua aparatur kekerasan ke barak! Tegakan proses hukum, berkeadilan juga dirasakan para korban. Hukuman kepada pelaku kekerasan, penyiksaan, dan pembunuhan harus diiringi dengan pemberian kompensasi dan rehabilitasi bagi korban dan keluarganya.
  • Batalkan kenaikan berbagai tunjangan pejabat negara, kenaikan gaji dan renumerasi di BUMN. Susun ulang metode penghitungan upah dan penikmatan ekonomi yang dikenakan untuk pejabat negara, aparatur pemerintahan, dan pejabat-pejabat BUMN dengan menyeimbangkan upah bagi buruh.
  • Batalkan kebijakan pungutan-pungutan dan pajak negara yang menambah beban pengeluaran dan menurunkan nilai penghasilan warga.
  • Bersihkan praktek pemerasan, korupsi, kolusi, dan nepotisme yang sudah terbukti menghambat kenaikan upah buruh.
  • Tangkap dan adili pelaku perusak lingkungan dan para pelaku praktik bisnis yang mengancam hak warga untuk dapat hidup sehat tanpa cemaran bahan kimia berbahaya.

LION Indonesia yakin dan akan terus bersama kekuatan terbesar perlawanan terhadap arogansi kekuasaan yaitu barisan solidaritas tanpa putus yang terus menyalakan titik api perlawanan sehingga menjadi lautan luas perlawanan. Perlawanan yang dilakukan saat ini bukanlah untuk generasi sekarang melainkan sebagai titipan dari generasi mendatang.


Latest Posts