Buku Asbestos di Indonesia – Bisnis dan Ancaman Kesehatan
Asbes merupakan campuran silikat anorganik yang memiliki serat yang kuat dan berstruktur kristal. Serat tersebut bersifat tahan panas dan sangat tahan lama. Sepanjang abad 20, asbes merupakan material yang digunakan secara luas pada konstruksi dan industri. Asbes dapat mempengaruhi tubuh bila serat-seratnya terhirup. Sekali terhirup, serat tersebut akan bertahan di dalam jaringan paru. Asbestosis merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh paparan serat asbes dalam jangka waktu lama. Diperkirakan penyakit ini timbul setelah paparan selama 10-30 tahun. Efek utamanya yaitu timbulnya jaringan parut pada paru dan sesak nafas. Efek ini memburuk secara perlahan bersamaan dengan berkembangnya penyakit, sekalipun paparan sudah tidak terjadi lagi. World Health Organization (WHO) memperkirakan 125 juta orang telah terpapar asbes akibat pekerjaan mereka dan menyebabkan 90 ribu kematian setiap tahunnya.
Sampai tahun 2009, lebih dari 2 juta ton asbestos diproduksi dan diperdagangkan ke seluruh dunia. Tiga negara besar produsen asbestos adalah Rusia, China, dan Brazil dan Kazakhstan. Hingga saat ini perdagangan asbestos di dunia belum berhenti. Ancaman kanker paru-paru yang disebabkan oleh asbestos masih mengancam dunia khususnya di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia. Dalam berbagai varian produk mulai dari atap asbes bergelombang, kampas rem dan gasket, pelapis pipa, hingga pakaian anti api masih menggunakan serat asbestos yang dikenal tahan api dan berserat kuat. Ancaman kesehatan terhadap pekerja yang terpajan asbestos masih terus mengintai mereka yang bekerja pada industri yang memproduksi asbes lembaran, pekerja tambang, ahli elektronik, ahli mekanik, pekerja baja, pekerja industri tekstil dan banyak bidang kerja lainnya.
Buku Asbes di Indonesia – Bisnis dan Ancaman Kesehatan disusun oleh Local Initiative for Occupational Safety and Health Network (LION) Indonesia sebagai profil asbes nasional di Indonesia, salah satu instrumen untuk memberikan informasi dan menentukan situasi dasar sehubungan dengan penyusunan kebijakan terkait penghapusan penyakit terkait asbes di Indonesia.
Buku ini merupakan dokumen hidup yang dapat terus dikembangkan di masa depan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.