Buku Pengendalian Risiko Asbes – Panduan untuk Organisasi Kemanusiaan
Setiap produk mengandung asbes yang rusak berpotensi untuk melepaskan serat asbes ke udara dan mengancam kesehatan siapapun yang berada disekitarnya. Secara global, asbes bertanggung jawab atas jumlah kematian terbesar akibat terpapar karsinogen dalam pekerjaan dengan krisotil yang menjadi bentuk utama asbes komersial yang digunakan. Diestimasikan bahwa ribuan kematian per tahun terjadi di seluruh dunia, teratribusi pada keterpaparan asbes di rumah (WHO, 2014). Pada 2016, kurang lebih 219.000 kematian terjadi di skala global, atau 63% dari seluruh kematian akibat kanker yang teratribusi dalam pekerjaan, terkait dengan asbes (GBD 2016 Occupational Risk Factors Collaborators, 2020).
Indonesia merupakan negara paling rawan bencana ketiga di dunia berdasarkan Laporan World Risk Report 2022. Di sisi lain, pada tahun 2023, Indonesia merupakan negara pengkonsumsi asbes terbesar ke empat di dunia. Konsumsi asbes yang tinggi dan ditambah dengan rentannya bencana alam di Indonesia, hal ini menjadikan semakin besarnya risiko paparan asbes bagi masyarakat. Kedua hal inilah yang mendorong pembuatan buku panduan ini untuk meningkatkan kesadaran publik akan risiko kesehatan yang timbul akibat bekerja dengan asbes atau terpapar olehnya.
Buku panduan ini tidak hanya ditujukan untuk para pekerja kemanusiaan yang bekerja di lapangan, tapi juga masyarakat umum lainnya yang terdampak untuk mencegah risiko paparan asbes di lokasi bencana alam.
Pratinjau :