Lindungi pekerja konstruksi dari asbes, LION Indonesia gelar pelatihan.
(Kab. Bandung, 5 November 2023) Asbes dapat menimbulkan bahaya yang signifikan bagi pekerja konstruksi karena banyaknya bahan berbahaya ini di banyak bangunan tua dan bahan konstruksi. Material mengandung asbes yang rusak dan terganggu dapat berpotensi melepaskan debu asbes dan terhirup oleh pekerja maupun masyarkat yang berada disekitar area tersebut.
Menghirup serat ini dapat menyebabkan penyakit pernapasan serius seperti asbestosis, kanker paru-paru, dan mesothelioma. Penyakit yang berhubungan dengan paparan asbes seringkali memiliki periode laten yang panjang, artinya gejala gangguan kesehatan akan timbul setelah beberapa dekade sejak terpapar.
Kegiatan konstruksi seperti pengeboran, pemotongan, pengamplasan, dan pembongkaran dapat mengganggu material yang mengandung asbes, sehingga menyebabkan pelepasan serat di udara. Hal lainnya yang menambah resiko paparan asbes adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat khususnya para pekerja konstruksi seperti pekerja mungkin tidak menyadari keberadaan asbes di bangunan tua, sehingga meningkatkan risiko paparan yang tidak disengaja.
Meski semua jenis asbes telah dinyatakan karsinogenik dan saat ini setidaknya lebih dari 65 negara telah melakukan pelarangan asbes karena besarnya resiko kesehatan akibat paparan asbes. Namun sayangnya penggunaan asbes khususnya asbes krisotil di Indonesia masih legal digunakan. Jika kita merujuk peraturan yang ada saat ini, penggunaan asbes seharusnya sangat ketat dan terbatas. Asbes termasuk bahan berbahaya dan beracun dan hanya boleh digunakan jika tidak tersedia bahan yang lebih aman. Jika asbes digunakan maka syarat syarat kesehatan dan keselamatan kerja harus dipatuhi.
Pentingnya pelatihan yang tepat bagi individu yang terlibat dalam penghapusan asbes, mendorong LION Indonesia melaksanakan pelatihan pemindahan asbes yang aman bagi pekerja konstruksi. Pelatihan ini yang dilaksanakan selama 2 hari ini pada 4-5 November 2023, setidaknya diikuti oleh sekitar 13 pekerja konstruksi dan juga kontraktor.
Pupun Supendi selaku koordinator program LION Indonesia menyampaikan ”pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan bagi para peserta dengan pemahaman komprehensif tentang asbes dan risiko kesehatannya, hingga keterampilan yang diperlukan untuk identifikasi, penanganan, dan pembuangan bahan yang mengandung asbes secara aman.”
Pelatihan ini terbagi dalam dua sesi yang dimulai dengan sesi kelas yang dimulai dengan mengenal bahaya asbes bagi pekerja konstruksi beserta berbagai peraturan dan rekomendasi terkait pengendalian risiko paparan asbes hingga pengenalan dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar dalam proses bekerja dengan material mengandung asbes.
Sesi kedua pelatihan dilakukan dengan praktek dilapangan yang terdiri dari teknik dan prosedur penghapusan asbes yang aman, tanggap darurat dan perencanaan kontinjensi serta prosedur pembuangan limbah asbes dan dekontaminasi. Sesi praktek lapangan dilakukan dengan simulasi skenario penghilangan asbes yang aman.
“Pelatihan khusus untuk para pekerja konstruksi ini akan menjadi agenda rutin yang diselenggarakan oleh LION Indonesia sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan khususnya K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja). Besarnya penggunaan asbes di Indonesia dan masih minimnya pengetahuan terkait bahaya paparan asbes, adalah alasan mendasar mengapa kegiatan ini sangat penting untuk melindungi hak kesehatan dan keselamatan kerja, khususnya kawan kawab pekerja konstruksi” Ungkap Pupun Supendi.