Bersama Guru SMK Membangun Budaya K3
(Bandung, 29/09/2023) Memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sejak masa pendidikan akan menjadi bekal sebelum siswa terjun ke dunia kerja. Alasan inilah yang membuat guru SMKN 2 Baleendah berkolaborasi dengan organisasi K3 LION Indonesia menyelenggarakan pelatihan K3 bagi buruh.
Bertempat di Resto Boga SMKN 2 Baleendah, Ajat Sudrajat memaparkan setiap tahun lebih dari 2500 pekerja meninggal dunia di Indonesia. “Dari data BPJS Ketenagakerjaan setiap tahun lebih dari 200 ribu kecelakaan kerja terjadi. dan Angkatan kerja muda memiliki kerentanan lebih tinggi,” Terang manajer Pendidikan dan Kampanye LION Indonesia di hadapan para guru yang tergabung dalam panitia Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Kabupaten Bandung, 29 September 2023.
“Angka-angka itu diperoleh dari data BPJS Ketenagakerjaan yang keanggotaannya hanya 37,6% dari total pekerja di Indonesia, lebih dari 60% pekerja lainnya tidak terdata memungkinkan menunjukan hasil yang lebih besar” Ujar Ajat.
Jumlah kematian yang diakibatkan kecelakaan kerja merupakan fenomena gunung es. Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi memiliki kemungkinan lebih tinggi dari itu karena diambil dari sebagian pekerja. Namun yang perlu dipahami bersama, bahwa data kecelakaan tersebut bukanlah sekedar statistik, tapi adalah nyawa, bisa jadi dia adalah seorang ayah, ibu atau seorang anak yang sedang mencari nafkah dan meningkatkan harkat derajat dan martabatnya dengan bekerja.
LION Indonesia sebagai organisasi yang fokus pada isu K3 merasa perlu mengajak seluruh stakeholder untuk melakukan kolaborasi aksi atas kondisi tersebut. Penguatan K3 bukan hanya kepada para pekerja di Perusahaan namun Penguatan K3 kepada para warga sekolah menjadi hal yang penting . Sekolah bukan hanya menjadi tempat belajar formil namun sekolah juga merupakan tempat kerja bagi para guru dan staf serta menjadai prototipe tempat kerja bagi para siswa. Dengan pembiasaan lingkungan sekolah yang baik maka akan membangun budaya K3 pada seluruh warga sekolah.
Melalui program WINDY (Work Improvement in Neighberhood Development for Youth) LION Indonesia berkolaborasi dengan sekolah-sekolah untuk membangun kebiasaan sadar K3L (Kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan).
Para guru diajak untuk memetakan bahaya dan resiko di lingkungan sekolah. Guru yang mengajar di berbagai jurusan mengidentifikasi secara langsung sumber bahaya yang ada disekolah berdasarkan jurusannya. Baik bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomis dan psikososial.
Hasil pemetaan yang dilakukan kemudian dirancang upaya pengendalian resikonya, mulai dari Langkah Eliminasi, subtitusi, rekayasa Teknik, Administrasi dan Alat Pelindung Diri (APD). “APD menjadi Langkah terakhir jika memang Upaya-upaya sebelumnya tidak mampu untuk dilakukan,” ucap Ajat.
Para guru antusias dan saling memberikan masukan terkait usulan perbaikan di sekolahnya. Melalui prinsip WINDY yaitu sederhana, murah dan pintar (SMP) usulan-usulan tersebut disaring menjadi hal yang lebih memungkinkan dilakukan. Perbaikan bertahap secara konsisten menjadi kunci keberhasilan.
Pekan ini SMKN 2 Baleendah sedang menyelenggarakan proyek P5 dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Para siswa membuat karya yang berdampak untuk lingkungan. Serta membiasakan kebiasan-kebiasan lain seperti membawa tumbler, tidak menggunakan kantong kresek sekali pakai, dll. Hal ini sejalan dengan budaya K3L di lingkungan sekolah.
LION Indonesia berharap dengan kolaborasi bersama para guru mampu mendekatkan pembiasaan K3L menjadi kebiasaan sehari-hari. Bersama mewujudkan generasi muda yang sehat, aman dan berwawasan lingkungan.