Catatan Perjuangan Penyintas Kecelakaan Kerja : Agus Suherman
(Bandung, 16/11/2022) Dengan segenggam semangat untuk mengangkat harkat derajatnya beserta keluarga, Agus Suherman meninggalkan kampung halamannya Garut. Agus menjadi seorang buruh harian lepas di PT Telehouse Engineering, sebuah perusahaan pabrikasi tower untuk pendukung telekomunikasi di kota Bandung.
Lebih dari 5 tahun, beliau mendedikasikan keringat dan waktu hidupnya untuk perusahaan. Meski status pekerjaannya tidak pernah berubah, dia tetap semangat untuk bekerja dibagian logistik.
Harapan untuk mendapatkan perubahan baik dalam hidupnya, beliau justru mengalami kecelakaan kerja pada tahun 2019. Sebagai seorang buruh dengan status tenaga harian lepas, menjadi “pembenaran” bagi perusahaan untuk tidak mendaftarkannya dalam jaminan sosial ketenagakerjaan (BPJamsostek). Tanggung jawab perusahaan hanya sebatas untuk memberikan perawatan kesehatan saja.
Setelah berjibaku untuk kembali bangkit dari kecelakaan kerja yang merubah hidupnya. Beliau kembali bekerja, namun pandemi di tahun 2020 kembali memberikan cobaan hidup kepada beliau dan seluruh teman-temannya. Dengan alibi menurunnya order dan kesulitan bahan baku, perusahaan mulai merumahkan sebagian besar pekerja, melakukan pemotongan upah sebesar 30% tiap bulan, hingga penunggakan upah pada masa pandemi.
Kondisi kerja yang tidak membaik dan memberikan kepastian, akhirnya mendorong sebagai besar pekerja untuk mendirikan serikat pekerja untuk memperjuangkan ha-hak mereka.
Pada tahun 2022, perusahaan PT Telehouse Engineering akhirnya dinyatakan pailit. Hingga tulisan ini diterbitkan Pak Agus masih berjuang bersama kawan-kawan serikat buruh SEBUMI PT Telehouse Engineering. Mereka menuntut agar proses dan hasil lelang perusahaan (dalam pailit) dilakukan secara adil, dengan mengutamakan pembayaran hak para buruh seperti upah, kekurangan upah, dan lainnya.
Berikut adalah wawancara singkat LION Indonesia dengan bapak Agus Suherman: