Sebarkan Solidaritas – Kuatkan Imunitas
Gelombang kedua Pandemi di asia tenggara pada awal bulan Juli 2021, sempat menjadikan Indonesia sebagai episentrum baru pandemi, negara dengan jumlah infeksi baru Covid-19 tertinggi di dunia. Mengacu pada data yang dihimpun Worldometers.info per Sabtu (20/7/2021), Indonesia berada di tingkat 1 trend mingguan perihal penambahan kasus baru harian COVID-19. Indonesia mencatat 344,103 kasus baru hanya dalam 1 minggu.
Covid-19 telah mencuri napas mereka yang terinfeksi, setiap hari, keluarga dan kerabat mereka sibuk berburu pasokan oksigen untuk tetap bertahan hidup. Mereka yang terinfeksi tidur di lorong, tenda dan mobil, terengah-engah saat mereka menunggu tempat tidur di rumah sakit yang penuh sesak yang mungkin tidak memiliki oksigen untuk diberikan kepada mereka. Sementara yang lainnya mengambil keputusan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Jutaan rakyat dan para buruh formal maupun informal terpaksa pergi ke tempat kerja mereka di bawah ancaman terpapar virus Covid 19 yang terus bermutasi – semakin mudah menyebar dan dampak fatalitas yang semakin tinggi. Pilihan antara resiko terpapar penyakit atau tidak mendapatkan penghasilan atau upah, Kondisi yang sama-sama akan membuat “sulit untuk bernafas”.
Posko Solidaritas Covid 19
Seiring gelombang kedua Pandemi covid 19 yang masih terus menerpa, begitupun api solidaritas sosial terus membara dan dijaga. Solidaritas sosial mulai dari inisiasi masyarakat di level komunitas untuk menjaga dari penyebaran covid 19, baik terkait soal kesehatan, keamanan dan kenyamanan dengan pembatasan sosial. bersama sama menggalang bantuan dan mendistribusikan alat pelindung diri seperti masker hand sanitizer, kampanye 5M, isolasi keluarga dan lainnya.
Pandemi yang tidak hanya berdampak kesehatan, tapi juga ekonomi menggerakan inisiatif gerakan solidaritas berbasis sosial ekonomi, mulai dari penggalangan dana, subsidi kelompok rentan seperti pekerja yang di PHK atau dirumahkan, para pedagang yang tidak mampu atau terbatas untuk berjualan karena pembatasan sosial. Inisiatif inisiatif gerakan solidaritas yang menggugah hati, covid 19 mungkin mencuri nafas, tapi tidak hati nurani.
Diantara gerakan solidaritas sosial yang ada, dimulai pada Juli 2021 disaat gelombang kedua pandemic covid 19 menerpa Indonesia, LION Indonesia dan FPK3 (OSH Fighters OSH Forum) Bersama sama membuka posko solidaritas, posko ini mengumpulkan bantuan yang terbuka bagi masyarakat dan mendistribusikan suplemen vitamin, beras, hand sanitizer, masker, informasi dan lainnya untuk para pekerja dan anggota serikat pekerja yang melakukan isolasi mandiri karena terinfeksi oleh Covid 19.
Isolasi mandiri ditujukan Isolasi mandiri perlu dilakukan orang yang hasil tes antigen atau PCR positif Covid-19 baik bergejala ringan maupun tanpa gejala. Sedangkan untuk kasus pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat, isolasi perlu dilakukan dengan pengawasan intensif dari dokter di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang memadai.
Pada umumnya isolasi mandiri dilakukan selama 14 hari, para pasien harus berdiam dirumah agar tidak menularkan kepada orang lain, menyelamatkan kesehatan dan keamanan orang lain. Bagi pasien yang melakukan Isolasi mandiri memerlukan dukungan dari keluarga terdekat maupun masyarakat agar dapat memberikan jaminan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar saat menjalani isoman. Dan hal lainnya yang tidak kalah penting yaitu mengurai masalah atau stresor saat isolasi mandiri.
Isolasi mandiri menjadi sebuah keterpaksaan dan tidak mudah untuk dilakukan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki priveledge, yang tidak mendapatkan upah jika tidak bekerja dan terbatasnya akses pelayanan kesehatan. Hal inilah menjadikan alasan utama dari inisiatif LION Indonesia dan FPK3 untuk membuka posko solidaritas dan memberikan dukungan bagi yang melakukan isolasi mandiri.
Sementara ini Posko solidaritas dibuka di 3 tempat, Kantor LION Indonesia di Bandung, dan 2 posko di kota Karawang dan Bekasi yang dikelola oleh FPK3. Meski bentuk bantuan sangat terbatas dan bergantung kepada bantuan. Namun kami berharap dapat terus berkontribusi, tidak hanya dalam memutus rantai penyebaran Covid 19 namun juga menjaga api solidaritas sosial tetap menyala.