IWMD 2024 : Galang persatuan untuk tempat kerja yang sehat dan aman
(Bekasi, 28 April 2024) Pada Sesi ke-110 Konferensi Perburuhan Internasional yang diadakan pada tahun 2022, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mengakui lingkungan kerja yang aman dan sehat sebagai salah satu Prinsip dan Hak Mendasar di Tempat Kerja. Tonggak penting ini dirayakan oleh para buruh, pusat serikat buruh global, jaringan yang fokus pada isu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan para pendukungnya sebagai kemajuan positif dalam menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja.
Terlepas dari keputusan penting ILO dan penerapan K3 sebagai hak fundamental, kenyataan suram masih tetap ada: kecelakaan kerja, penyakit, dan kematian terus terjadi secara global. Menurut perkiraan ILO baru-baru ini, hampir tiga juta pekerja meninggal karena kecelakaan dan penyakit akibat kerja setiap tahunnya. Sejak tahun 2000, kematian global akibat pekerjaan telah meningkat lebih dari 12%, dengan 2,6 juta kematian disebabkan oleh penyakit akibat kerja dan sekitar 330.000 disebabkan oleh cedera.
Kondisi tempat kerja di Indonesia sendiri tidak jauh berbeda, setiap tahunnya angka kasus kecelakaan kerja terus meningkat, setidaknya pada tahun 2023 di Indonesia tercatat sebanyak 370.747 kasus. Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kasus kecelakaan kerja terbanyak yaitu lebih dari 66.000 Kasus.
Tantangan-tantangan ini semakin diperburuk dengan semakin banyaknya pekerja yang menghadapi dampak mematikan dari perubahan iklim. Meningkatnya suhu menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, terutama bagi pekerja luar ruangan di sektor-sektor seperti pertanian, konstruksi, dan jasa pengiriman. Selain itu, para pekerja di pusat-pusat manufaktur di Asia harus menghadapi panas ekstrem di lingkungan yang ventilasinya buruk, ditambah dengan tingkat polusi udara yang berbahaya dan banjir musim hujan yang dahsyat. Meskipun terdapat perkembangan yang mengkhawatirkan, intervensi pemerintah untuk melindungi pekerja dari dampak buruk perubahan iklim masih belum memadai, dan peraturan keselamatan terkait pengendalian paparan panas di tempat kerja belum diterapkan secara universal.
Memperingati Hari Perkabungan Buruh Sedunia atau International Workers Memorial Day (IWMD) atau juga dikenal dengan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia pada tanggal 28 April, Kita bersama sama memperingati para buruh yang secara tragis kehilangan nyawa karena kondisi kerja yang tidak aman dan kelalaian perusahaan dan juga pemerintah.
Bertempat di halaman kantor Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC SPSI PC FSP KEP SPSI) Kabupaten Kota Bekasi melakukan upacara doa bersama dan tabur bunga untuk mengenang para pekerja yang menjadi korban kecelakaan kerja dan penyakit akibat akibat. Sebagai rangkaian dari peringatan IWMD tahun 2024, PC FSP KEP SPSI Bekasi pada momen tersebut juga tidak hanya berkabung dengan mengenang para kawan yang telah meninggal tapi juga menyampaikan pesan kepada para kawan kawan buruh dan serikat buruh untuk Bersama menggalang persatuan dalam perjuangan atas tempat kerja yang aman dan sehat.
“Kami semua menyesalkan masih buruknya kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia, setidaknya 23 orang pekerja meninggal dunia setiap harinya karena kecelakaan kerja di Indonesia, PC FSP KEP SPSI Bekasi juga mengajak semua Serikat pekerja di Indonesia untuk menjadikan K3 sebagai perjuangan utama serikat pekerja dan mengambil peranan dalam perjuangan K3 secara lebih serius dan militan, melalui kegiatan advokasi kebijakan, pendidikan dan pengorganisiran gerakan buruh di Indonesia.” Ujar Hermansyah perwakilan dari PC FSP KEP SPSI Bekasi.
Pada peringatan IWMD ini yang juga diperingati oleh banyak serikat buruh tidak hanya di Bekasi, Bandung, atau Jakarta tapi juga diseluruh dunia. Kita bersama tidak hanya berkabung, tapi juga menegaskan kembali komitmen untuk mengadvokasi hak-hak pekerja atas keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan, terutama saat kita menghadapi krisis iklim global yang semakin meningkat. Kekuatan dan solidaritas kolektif kita akan memastikan bahwa kesehatan dan keselamatan pekerja tetap menjadi prioritas utama di tengah masa-masa sulit ini.