Belajar Dengan Aman, Sehat dan Berkelanjutan
(Bandung, 21 April 2022), Mengenakan Batik dan masker, Para siswa berkreasi menggunakan barang-barang bekas. Di lapangan SMAK BPPK suasana meriah diiringi tawa menambah keriangan dalam acara Festival Simple Inexpensive Clever/SIC (Sederhana Murah dan Pintar) bagian dari program PAOT (Participatory Action Oriented Training) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Christian High School IRB Bandung (SMAK BPPK Bandung) dan LION Indonesia.
Kegiatan Festival ini merupakan puncak kegiatan tahunan Work Improvement Neighborhood Development for Youth (WINDY) sebagai implementasi program PAOT yang diselenggarakan semenjak dari April 2021 – April 2012.
PAOT adalah metode praktis untuk merangsang dan mendukung inisiatif tempat kerja di tempat kerja akar rumput yang mengandalkan tindakan sukarela swadaya. Metode ini membantu orang menggunakan kearifan lokal untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan praktis untuk melakukan perbaikan segera dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3), kondisi kerja dan produktivitas dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara lokal.
Metode PAOT pertama kali diterapkan di Vietnam dan sangat diterima masyarakat sebagai metode pembelajaran di tempat kerja maupun di Sekolah. Sebagai metode belajar, PAOT kemudian digunakan juga dalam WINDY. Perbaikan bertahap, partisipasi dalam proses dialogis antara siswa dan guru menjadi tulang punggung progam ini.
“Perbaikan bertahap dimulai dari hal-hal yang sederhana dan mudah,” ucap Widi, guru pembimbing SMAK BPPK.
SMAK BPPK adalah tempat kedua pengimplementasian WINDY di Indonesia, setelah sebelumnya dilakukan di Pondok Sekolah Pesanteren Assuruur di Kabupaten Bandung. Sebagaimana disampaikan Endah, pembawa metode PAOT, WINDY adalah upaya bersama meningkatkan lingkungan sekolah dengan budaya belajar dan mengajar yang lebih aman, sehat dan berkelanjutan.
Di Indonesia, WINDY didukung oleh Japan Fund for Global Environment (JFGE) atau Kementrian Lingkungan Hidup Negara Jepang yang dibantu oleh Tokyo Occupational Safety and Health (TOSH) dan LION Indonesia. Program WINDY ini rencananya akan masih dilaksanakan dengan menyasar sekolah negeri dan sekolah-sekolah kejuruan di Indonesia.
Dhici Sandewa selaku Manajer Program PAOT di LION Indonesia menjelaskan bahwa dukungan dari mitra PAOT masih akan terus berlangsung. Melihat antusiasme di SMAK BPPK dia meyakini kegiatan ini akan terus di perluas pelaksanaannya.
“Kita akan teruskan hal baik ini. Tahun ini rencananya ada dua sekolah negeri yang akan bekerja sama. Kita juga akan cobakan metode pendidikan PAOT ini ke serikat-serikat pekerja, organisasi pemuda, dan lainnya. Kita optimis ini akan terus berlanjut,” ucapnya.
Berbeda dengan sebelumnya acara festival ini bersamaan dengan perayaan Paskah dan peringatan hari Kartini. Kegiatan lomba-lomba yang identik dengan perayaan paskah seperti menghias telur dan mencari telur juga dipadukan dengan metode PAOT.
“Anak dibagi berdasarkan kelasnya masing-masing. Menggunakan bahan kertas koran dan kardus bekas para siswa menyulapnya menjadi pakaian daerah. Pakaian itu kemudian digunakan dan ditampilkan diatas panggung,” ucap Jenny Marsaulina guru pembimbing SMAK BPPK.
Festival ini juga memamerkan foto-foto dokumentasi yang telah dilakukan bersama para siswa dan guru selama mengimplementasikan WINDY. Mulai dari hisasan-hiasan dinding, pemebrian label di rumahnya, prakarya-prakarya dari barang bekas serta aktivitas-aktivitas pencegahan pandemi juga ikut dipamerkan.
SMAK BPPK mengaku sangat mengapresiasi program WINDY dan akan menjadikan kegiatan ini sebagai budaya baru di SMAK BPPK Bandung. “Kami sangat berterimakasih kepada pihak LION Indonesia yang sudah memilih SMAK BPPK dalam kegiatan WINDY. Kami berharap ini bukan akhir dari kerjasama karena metode ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah untuk mewujudkan generasi penerus yang peduli terhadap lingkungan,” ujar Tonni Kartiwa, Kepala Sekolah SMAK BPPK.
Apresiasi yang sama juga disampaikan TOSH terhadap capaian SMAK BPPK Bandung dalam Program PAOT-WINDY. “Saya sangat senang melihat banyak perbaikan dan antusiasme dari pihak sekolah untuk menjadikan PAOT bagian dari kegiatan sekolah. Semoga hal ini terus diterapkan, menjadi bekal berharga bagi para siswa di masa depan dan dapat menularkan program ini ke sekolah lain.” pungkas Nakao perwakilan dari TOSH.