Diskusi dan Launching Buku “KITA Bangkit”
“Saya Kesal.. Tangan saya sampai bengkak karena terkena bahan kimia Primer 207 karena perusahaan enggan memberikan sarung yang sesuai untuk saya bekerja” Ucap Euis sambil menunjukan lengan kirinya dalam kegiatan Diskusi dan Launching Buku “Kita Bangkit – Memoar Penyintas Kecelakaan dan Penyakit Kerja” yang diselenggarakan oleh LION Indonesia bersama Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (F-SERBUK) Indonesia di Sekretariat F- SERBUK, Karawang 13 Juni 2021.
Buku “Kita Bangkit” adalah kumpulan 8 catatan perjuangan para pekerja dan mantan pekerja yang menjadi penyintas KK (kecelakaan kerja) ataupun PAK (Penyakit Akibat Kerja). Dari 8 Orang Buruh yang menuliskan ceritanya pada buku ini, dua orang diantaranya adalah anggota F-SERBUK Indonesia.
Buruh banyak yang menjadi korban keganasan mesin industri, juga bahan bahan kimia beracun dan berbahaya yang menyebabkan tubuh dan organ dalam tubuhnya menjadi rusak. Para buruh harus bekerja dengan beban kerja yang berlebih setiap harinya, tanpa adanya pemenuhan hak-hak, dan masih rendahnya keberpihakan dari para pemilik modal dan pemerintah. Namun para korban Kecelakaan kerja sering diabaikan, masih menjadi sekedar angka-angka dalam statistik semata.
Dalam Sambutannya, Ade Solihin selaku Sekretaris Jendral F-SERBUK menyampaikan “Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah hal yang penting, namun penerapan di perusahaan saat ini masih minim.. adanya kegiatan ini diharapkan menjadi sebuah bentuk Refleksi bahwa K3 adalah Hal yang sangat penting”. “Perjuangan buruh tidak hanya sampai di Upah dan status kerja namun K3 juga menjadi hak dasar untuk setiap buruh yang bekerja, yang harus diperjuangkan”. Tambah Ade.
Acara tersebut berlangsung begitu hangat, setiap perwakilan Basis serikat buruh berbagi cerita tentang kondisi K3 di perusahaannya. Sebagai satu keluarga dibawah bendera serikat buruh, para kawan-kawan saling mengisi, saling belajar, mencari strategi sebagai serikat buruh dalam perjuangan tempat kerja yang sehat dan aman.
“Bono yang kala itu menjadi Ketua Umum F-SERBUK Indoensia harus merasakan sakit seperti ditusuk-tusuk Jarum ketika malam hari karena ada masalah di paru-parunya yang disebabkan Asbes. Dia yang dalam kondisi sulit rela mengorbankan waktunya untuk menemani kawan-kawan” Ujar Bung Samsuri.
Peran serikat Pekerja dalam memperjuangkan K3 sangat penting, serikat Buruh yang merupakan perwaklian buruh untuk memperjuangkan hak buruh.
“Dulu banyak sekali kecelakaan kerja di kami, setelah adanya serikat kami usulkan untuk dibentuknya P2K3 di perusahaan, dan alhamdulillah dengan adanya P2K3 Upaya pencegahan Kecelakaan kerja dapat dilakukan. dan perusahaan juga dapat menerapkan zero accident” Ujar Slamet, salah satu pengurus basis BMJ
Salah satu Kawan Joko juga bercerita “Empat Bulan Kemarin di tempat kerja saya ada seorang Loader yang kena Turun Bero karena mengangkat Ban berukuran besar lebih dari 20 Kg, sampai saat ini kawan kami tersebut belum kembali bekerja karena sakit”.
salah satu pekerja menyampaikan “di MBG untuk BPJS-nya belum ada, walaupun ada banyak kecelakaan kerja salah satunya seperti tergilas forklift. terus kalau ada kecelakaan yah ngurusin sendiri“
“Ada suatu upaya Advokasi yang berhasil untuk korban PAK, advokasi yang dilakukan dulu sampai 5 tahun karena kita sama-sama belum memiliki pengalaman akan advokasi PAK, namun untuk sekarang kita tentu akan lebih cepat karena sudah paham bagaimana tahapan Advokasi yang harus dilakukan” ujar Bung Samsuri
Acara ditutup oleh Usman Sopian selaku ketua umum F-SERBUK. Usman berharap Anggota Serbuk dapat melipat gandakan kesadaran tentang pentingnya K3 dan mampu berperan di dalam lingkungan masyarakat “Kita harus dapat membawa hal-hal baik yang kita peroleh dalam organisasi kepada lingkungan masyarakat, karena K3 bukan hanya bicara soal Pabrik namun itu dekat dengan kehidupan kita dimana saja” ujar Usman.
Penulis : Dhiccy Sandewa ; Editor : Ajat Sudrajat